Sejarah
Sekilas sejarah
Payakumbuh--Siapa yang tidak kenal dengan MTI Koto Panjang, sebuah lembaga pendidikan berbasis ilmu agama dan keagamaan yang berlokasi di Koto Panjang Dalam Kec. Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh. MTI Koto Panjang telah berhasil meluluskan siswa yang mandiri dan siap tampil di tengah masyarakat dengan pendidikan 7 tahunnya. Yayasan Tarbiyah Syech H. Mukhtar Engku Lakuang didirikan tanggal 3 Maret 1935 ini, menerapkan sistem pembelajaran pondok yang identik dengan kitab kuning, kitab berbahasa arab tampa baris yang lazim disebut qutub. Pengabdian di bidang pendidikan dan pengajaran sang guru Mukhtar Engku Lakung, membuat Tarbiyah Koto Panjang ternama dan diburu para santri dari berbagai daerah di zamannya, bahkan sampai ke negeri Jiran Malaysia.
MTI Koto Panjang adalah salah satu lembaga pendidikan swasta yang menjadi pionir lahirnya lembaga pendidikan negeri di Luak Limopuluah, khususnya Payakumbuh. Yayasan ini berkembang dengan adanya satuan pendidikan tingkat RA, MIS, MTs dan MA berbasis agama. Beberapa dekade, MTI Koto Panjang mengalami penurunan jumlah siswa, khususnya di tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. RA dan MIS masih eksis tumbuh dengan banyaknya murid. Yayasan juga miliki SMP sesuai dengan SK. yang ditetapkan SKB 3 Menteri.
Sejak berdiri tahun 1935, hingga saat ini yayasan ini sudah dipimpin 7 kepemimpinan, yang diawali Mukhtar Engku Lakuang, Nurul Huda, Imam Ranjani, Asri Djamal, Resnalius, Muslim Rasyid dan saat ini dipimpin Aguswan Rasyid. Aguswan Rasyid pimpin bersama rekannya, berusaha mengembalikan kejayaan MTI secara bertahap.
Dengan adanya kepengurusan baru pada yayasan MTI Koto Panjang, Kamipun mencoba bersilaturrahim untuk mengeruk informasi terkait langkah yang akan diterapkan pengurus baru yang terdiri dari para intelektual dan spesifik dibidangnya. Saat ini pengurus baru yayasan tarbiyah Koto Panjang dipimpin para akdemisi S.3, S.2, S.1 dan BA yang kompeten di bidang ajar. Kedatangan kami disambut pengurus yayasan dan pimpinan pondok pesantren di ruang kerja ketua yayasan (08/08). Setelah bincang pendek dan menikmati teh buatan pengurus. Kami pun mulai saling menanyakan trik dan langkah pengurus membangkitkan kembali kejayaan MTI Koto Panjang.
Ketua Pengurus Yayasan Mukhtar Engku Lakung, Aguswan Rasyid, didampingi pimpinan ponpes MTI Koto Panjang, menyampaikan secara bertahap kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan Khithah Tarbiyah Koto Panjang.
"Sejak dipercaya memimpin yayasan sekitar tahun 2016 lalu, kami berusaha membenahi managemen yayasan. Didukung orangtua kita Wazirudin Tunikam yang spesifik bahasa arab dan qutub, Yulizar Bila yang juga spesifik tahsin, mahiratud da'wah dan tahfidz, ustadz Noviardi spesifik IT dan robotik. Tahap awal kami mengganti Kepala Aliyah dengan Ali Imran yang berkompetensi di mapel sains matematika, Dewan Pembina yang juga menguasai kitab kuning tetap kita percayakan pada Imam Ranjani Dt. Tunaro. Pembenahan managemen sesuai kompetensi spesifik. Rancangan membangun tarbiyah kami mulai saat kuliah S.2 di Universitas Kebangsaan Malaysia, saat itu kami lakukan kompromi di Surau Al Umm Bangi Selangor sekitar 10 tahun lalu. Tidak disangka, sekarang kami kembali dipertemukan di Tarbiyah Koto Panjang, kami semua adalah alumni," terang dosen Aguswan.
MTI itu punya 3 mushola, yang terbesar Mushola al Mubarak...
sama besar dengan mesjid mesjid di daerah Jawa
Langganan:
Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar